Selasa, 17 Agustus 2010

Wisata Virtual ke Wilayah Masjidil Aqsha: Jangan Dilewatkan!

Menulis tentang batu terbang dan Masjid Kubah Emas serta Al Aqsha ternyata memberi kejutan tersendiri bagi saya. Ketika berselancar di dunia maya, tidak jarang kita menemukan kilauan permata yang sangat sayang jika dilewatkan. Dan baru saja saya mendapatkan tautan ke sebuah situs yang menambah wawasan saya tentang tempat suci ketiga kaum muslimin, wilayah Haram Al Quds Al Syarif yang melingkupi Masjidil Aqsha.
Saudi Aramco World telah menayangkan di situs webnya sebuah (bahkan tiga, baca di bawah) wisata virtual ke wilayah Al Aqsha tersebut. Melalui wisata virtual ini, pengunjung diajak berjalan-jalan menikmati pemandangan dari berbagai titik wilayah suci ini. Tidak hanya itu, ada narasi yang menjelaskan sejarah dan rincian tempat-tempat yang dikunjungi. Meskipun bukan berupa video, tetapi gambar-gambar panorama 360 derajat yang disuguhkan sangatlah menarik. Pengunjung diajak untuk secara interaktif menjelajah, berhenti pada satu titik dan menikmati pemandangan dari titik tersebut. Pengunjung seolah-olah bisa memutar kepalanya ke segala arah dan melepaskan pandangan, bahkan melihat lebih dekat, obyek-obyek di sekitarnya.
Beberapa foto yang ditampilkan mengambil titik pandang yang tidak biasa. Dari atap Masjid Al Aqsha misalnya. Bahkan mereka yang datang langsung ke wilayah tersebut jarang (atau tidak sama sekali) memperoleh kesempatan menikmati pemandangan dari atap seperti itu.
Wisata virtual seri ke-3 ini membawa pengunjung dari salah satu gerbang wilayah Al Quds menuju Masjid Kubah Emas, Masjid Al Aqsha dan sisi lain dalam kompleks suci itu. Pengunjung berkesempatan melihat bagian dalam kedua masjid tersebut termasuk gua yang berada di bawah batu di dalam Masjid Kubah Emas.
Selain itu, pada situs yang sama telah tersedia pula wisata virtual jalan-jalan ke Al Hambra di Spanyol dan Masjid Sulaiman di Turki. Keduanya merupakan peninggalan dan monumen kejayaan islam.
Dari ketiga wisata virtual tersebut kita bisa melihat betapa indah dan gemilangnya kejayaan islam di waktu itu.
Adakah kita yang akan mengembalikan kejayaan itu?